Serka Petrianto merupakan anggota Koramil 47-06/Sungai Penuh Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi.
Sosok tentara yang satu ini cukup langka. Tidak banyak prajurit TNI mampu menjalani profesi ganda seperti yang dilakoninya selama beberapa tahun terakhir.
Sebagai prajurit, ia bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Srimenanti, sekaligus pengurus dan tenaga pengajar di Pondok Pesantren Taruna Alkahfi Kalam Madani, Desa Belui Tinggi Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Sebagai Babinsa, ayah empat orang anak ini punya tugas utamanya, membantu memelihara keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat, serta membantu mengembangkan potensi Desa melalui program-program pembinaan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan TNI.
Tak heran, tugas seorang Babinsa kadang tak mengenal waktu, mulai dari pagi hingga bertemu pagi atau istilah kerennya bertugas 1x24 jam. Mereka tak mengenal istilah libur.
Kapanpun dibutuhkan masyarakat, mereka rela meninggalkan keluarga, anak istri hanya untuk membantu menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat.
Babinsa boleh dibilang merupakan ‘’jabatan’’ paling bawah, tapi berbicara soal tanggungjawab apalagi dengan dihitung jam kerja, merekalah yang paling sibuk. Nyaris mengalahkan tugas-tugas prajurit yang sedang bertempur sekalipun.
Ya, mereka bertempur dengan waktu, pagi, siang, malam, dini hari demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan tugas-tugas ini sudah dilakoni Serka Petrianto sejak tahun 2017 yang lalu.
Di tengah kesibukannya sebagai Babinsa, bintara TNI Angkatan Darat (TNI AD) punya tugas mulia lain yaitu sebagai pengurus
‘’Sehari-hari saya bertugas sebagai Babinsa Srimenanti, Kecamatan Koto Baru Kota Sungai Penuh. juga sebagai tenaga pengajar di Pondok Pesantren Taruna Alkahfi Kalam Madani, Desa Belui Tinggi Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Serka. Petrianto punya alasan sendiri sehingga memilih merangkap sebagai tenaga pengajar di pesantren. Berawal dari kepeduliannya terhadap anak-anak setempat untuk bisa belajar agama. Minimal mereka bisa mengaji, sebagai bekal mereka di dunia dan akhirat.
Kecintaannya terhadap ilmu agama, dan kepeduliannya terhadap anak-anak sekitar membuat bintara penyandang tiga bengkok kuning kelahiran Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi itu, mengabdi di Pondok Pesantren tampa pamrih.
Kini Pesantren yang dibinanya itu sudah memiliki lebih kurang 35 orang santri yang berasal dari anak-anak di desa setempat dan luar kota.
"Sekarang sudah ada sekitar 35 anak-anak yang mengaji di pesantren ini. Saya mengajar disela-sela kesibukan sebagai Babinsa, biasa dilakukan bakda Zuhur hingga Asar,’’ katanya.
Di tempat ini, para santri diajarkan mengenal dan membaca Al Qur’an. Selain menjadi guru ngaji, TPQ ini juga rutin melaksanakan sholat Magrib dan Isya bersama, juga dibekali latihan berbaris dan kegiatan olah raga.
‘’Walaupun keseharian saya sibuk sebagai Babinsa. Sesibuk apapun pekerjaan saya, sebisa mungkin tetap mengajarkan anak-anak di pesantren,’’ katanya lagi.
Serka Petrianto menyadari, Pesantren yang diasuhnya saat ini kondisinya sangat sederhana. Meski demikian, ini tidak menyurutkan semangatnya untuk terus menebar kebaikan.
‘’Kita harus bisa memberikan dan bermanfaat kepada masyarakat sekitar. Apalagi di tengah perkembangan jaman seperti sekarang, anak-anak perlu diajarkan tentang kewajiban seorang muslim membaca dan menghafal Al Qur’an,’’ urainya.
‘’Walaupun tempatnya terbatas, tapi anak-anak di sana juga antusias untuk belajar mengaji di pesantren ini. Alhamdulillah, mudah-mudahan ini menjadi amal ibadah kita,’’ tutupnya.
Kisah dan cerita inspiratif Serka Petrianto ini mendapat apresiasi dari Danramil 417-06/Sungai Penuh Kapten Nasrul Dandim 0417/Kerinci Letkol Inf Andy Irawan, SH Dandim mengaku bangga, di tengah kesibukannya sebagai Babinsa, Serka Petrianto mampu berkontribusi dibidang dakwah agama.
‘’Kami apresiasi, karena sejatinya kehadiran Babinsa selain menjalankan tugas utama di tengah masyarakat, juga mampu bermanfaat dalam memberikan pendidikan agama untuk anak-anak sekitar,’’ katanya.
Dandim berharap, kisah dan cerita inspiratif Serka Petrianto ini juga diikuti Babinsa lain di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.
‘’Mudah-mudahan kita terus menebar kebaikan. Seperti yang dilakukan Serka Petrianto,’’